Dalam “Action Research Design“ , Peneliti berkolaburasi dengan sekelompok masyarakat untuk memperbaiki keadaan dalam situasi/kondisi dan kebutuhan tertentu. Para peneliti TIDAK semata-mata melakukan PENELITIAN tentang Masyarakat, tetapi justru BEKERJA SAMA dengan mereka dan bertindak sebagai Fasilitator.
Oleh karena itu, kemampuan keterampilan Manajemen dan pemahaman akan dinamika kelompok yang baik merupakan dasar kemampuan yang harus dikuasai oleh Peneliti dalam rancangan penelitian semacam ini.
Design Penelitian Action Research diawali dengan proses Komunikasi dan Kesepakatan antara masyarakat (responden) yang ingin mengubah sesuatu bersama dengan peneliti. Misalnya masyarakat (responden) tersebut adalah dari sebuah organisasi, tentunya tidak semua orang dalam organisasi tersebut bersedia menjadi pendamping peneliti. Sehingga Action Research cenderung dilakukan dengan sebuah kelompok kecil yang mempunyai dedikasi yang tinggi, penuh keterbukaan dan mau menerima ide-ide baru.
Setelah Komunikasi dan Kesepakatan tersebut tercapai, maka selanjutnya kelompok penelitian ini harus melalui 4 (empat) tahap Action Research yang secara singkat meliputi : Perencanaan, Tindakan, Pengamatan dan Refleksi. Proses ini bisa saja dilakukan berulang kali sampai semua pihak merasa bahwa perubahan/model yg telah dikembangkan melalui tahapan Action Research tersebut telah sesuai dengan kebutuhan mereka.
Adapun hal-hal yang berkaitan dengan Definisi, Karakteristik dan Tahapan-tahapan Action Research dapat dibaca lebih lanjut dalam “Konsep Dasar Action Research”.
Referensi :
Dr. Catherine Dawson, “Practical Research Methods”, (Penerjemah M. Widiono, Saifuddin ZQ), Penerbit Pustaka Pelajar Yogyakarta, 2010.